Layanan Kesehatan Yayasan Vesta Indonesia
Mari tetap sehat dan terhindar dari penularan IMS, HIV dan penyakit lain yang terkait erat dengan HIV AIDS
Pada bulan Agustus 2003, beberapa orang muda berkumpul untuk berdiskusi tentang upaya penanggulangan HIV/AIDS di Jogjakarta, yang berujung pada timbulnya gagasan untuk mengembangkan Lembaga Swadaya Masyarakat yang berorientasi pada upaya pencegahan dan penanggulangan secara holistik dan konprehensif tentang Infeksi Menular Seksual dan Human Immuno Defisiensi Virus di kalangan orang muda.
Gagasan ini kemudian ditindaklanjuti atas prakarsa beberapa orang muda yang memiliki kepedulian terhadap permasalahan IMS, HIV & AIDS di kalangan orang muda dan dewasa di Jogjakarta dan sekitarnya. Maka terbentuklah kelompok orang muda yang memulai aktivitasnya di bidang edutainment dan penyebaran informasi IMS, HIV & AIDS pada kalangan LSL (Laki-laki berhubungan seksual dengan laki-laki) pada bulan september 2003. Pada tanggal 10 Januari 2005 dengan akte notaris no 11/10-01-2005, Vesta dikukuhkan sebagai lembaga yang berbadan hukum di kantor notaris Hj. Carlina Liestyani S.H di Yogyakarta. Dan pada tanggal 15 Februari 2004 secara resmi nama Vesta dikukuhkan sebagai nama lembaga untuk memayungi kegiatan-kegiatan yang bergerak di bidang HIV/AIDS.
Sejak tahun 2010 sampai saat ini Vesta mengembangkan kegiatan bukan saja pada komunitas LSL tetapi juga pada kelompok orang muda dan dewasa lainnya yang merupakan kelompok berperilaku berisiko tinggi yaitu kalangan high risk men atau laki-laki beresiko tinggi (misalnya kru bus antar kota antar propinsi (AKAP), kru bus antar kota dalam propinsi (AKDP), sopir taxi, tukang ojek, anggota TNI, anggota POLRI dan yang lainnya) dan wanita pekerja seks (WPS).
Pada awal tahun 2014 Vesta melihat persoalan kesehatan masyarakat tentang HIV dan AIDS tidak hanya terbatas pada persoalan penularan HIV saja tetapi lebih luas lagi misalnya penanganan pada ODHA, pencegahan penyakit lain yang terkait erat dengan HIV dan AIDS, dll. Mempertimbangkan hal tersebut maka pada awal tahun 2014 Vesta memutuskan untuk mengembangkan dan meluaskan program kegiatannya meliputi penanggulangan IMS, HIV, AIDS secara menyeluruh dan isu lain yang lebih luas di dalam kesehatan masyarakat yang terkait erat dengan HIV dan AIDS.
Menyesuaikan pada kondisi yang terus berkembang tersebut pada bulan Oktober 2015 vesta melakukan pembaharuan pada akte pendiriannya yang kemudian secara resmi berdiri sebagai sebuah yayasan dengan nama ”Vesta Indonesia” yang dikukuhkan dengan Akta Pendirian Nomor 11 Tertanggal 24 Oktober 2015 dan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0020403.AH.01.04.Tahun 2015 tertanggal 2 November 2015.
Mari tetap sehat dan terhindar dari penularan IMS, HIV dan penyakit lain yang terkait erat dengan HIV AIDS
Seiring bertumbuh, Yayasan Vesta Indonesia meneguhkan arah kerja
melalui visi, misi dan tujuan organisasi
Mewujudkan masyarakat yang sehat, sejahtera berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Mewujudkan masyarakat DIY terhindar dari permasalahan IMS, HIV & AIDS dan permasalahan kesehatan masyarakat lainnya yang terkait erat dengan HIV dan AIDS.
Subyek program atau sasaran program intervensi perubahan perilaku (IPP) Vesta adalah semua laki-laki yang masuk dalam pengertian orang muda (usia 15 tahun – 45 tahun) di wilayah geografi DIY terutama mereka yang melakukan perilaku berisiko tertular IMS, HIV dan penyakit lain yang terkait erat dengan HIV dan AIDS. Subyek program atau sasaran program dalam program intervensi perubahan perilaku (IPP) dan pendampingan ODHA di LSM Vesta disebut Mitra Kerja (MK).
Latar Belakang, Visi, Misi dan Tujuan
Monitoring dan Evaluasi
Edutainment
Peer Education
Etos Kerja
Prinsip
Strategi
Kode Etik
Relawan
Mitra Kerja
Stakeholder dan Jaringan
Sebaran Mitra Kerja
Kelompok masyarakat yang potensial sebagai sasaran program Vesta secara geografis tersebar di seluruh wilayah cakupan program di DIY. Vesta melihat sebaran kelompok masyarakat potensial sebagai sasaran program adalah sampai pada bentuk kelompok terkecil dari kelompok masyarakat/komunitas misalnya kelompok bergaul, kesamaan hobi, kesamaan aktivitas, kesamaan profesi.
Cara pandang inilah yang melandasi pemikiran tentang pengembangan metode dan strategi intervensi dengan outreach, mobilisasi komunitas, pendidikan sebaya, intervensi struktural, pengorganisasian, berjejaring dengan lembaga lain, intervensi melalui media sosial, advokasi dan lainnya.
Vesta tetap memandang kelompok masyarakat tersebut sebagai satu kesatuan yang utuh sebagai kelompok besar dan membawa fikiran ini untuk diterjemahkan dalam visi, misi, goal dan objective lembaga Vesta.
Susunan Personalia Yayasan Vesta Indonesia (2022-2023)
Ketua:
Joko Hadi Purnomo
Koordinator program : March Setya Kurniawan
Admin:
Koordinator Keuangan dan Administrasi : Muchlis Dwi atmaja
Asisten Keuangan dan Administrasi : Achmad Sujiyanto
Monitoring dan Evaluasi (Data): Agustinus Dwi Putranto
Divisi LSL:
Koordinator Lapangan : Farizandio Octan Feryant
Petugas Lapagan :
Divisi Waria dan PWID:
Koordinator Lapangan : Bonaventura Dwi Novianto
Petugas Lapangan :
Divisi PSP:
Koordnator Lapangan : Joko Hadi Purnomo
Petugas Lapangan :
© All right reserved 2023 | Yayasan Vesta Indonesia